Indonesia selalu identik dengan kopi karena sebagai negara penghasil kopi terbesar ketiga di  dunia, rata – rata rakyat dari berbagai kalangan sangat suka kopi, dari laki-laki, perempuan, tua, muda sampai yang akan beranjak remaja. Faktor meningkatnya para penggila kopi ini banyak disebabkan menjamurnya Warkop alias Warung Kopi yang tersebar diberbagai sudut hingga desa desa terpencil entah itu cafe’, warung makan, warung kongkow, warung lesehan, warung pijan, sampai warung remang – remang :).

Banyak sekali daerah penghasil kopi di Indonesia seperti Aceh dan Sidikalang (Sumatera Utara), Bengkulu, Jember, Pontianak, sampai Kopi daerah Toraja yang sangat terkenal dan tentunya tiap daerah memiliki rasa yang Khas dan Unik sehingga dengan sendirinya kopi menjadi komoditi paling terkenal, paling dicari serta menjadi jembatan silaturahmi antar kalangan dimanapun, kapanpun dan oleh siapapun.

Pandangan Mancanegara dan Domestik terhadap Kopi

Di Jawa sendiri kopi adalah barang yang sudah dianggap “keramat”, dimanapun tempatnya si hitam ini selalu ikut serta. Sebagai contoh bahkan dalam dunia teknologi, khusus nya bidang TI ada Pemrograman yang dinamakan JAVA (Jawa) lengkap dengan logo/lambang nya yaitu kopi yang mengartikan bahwa Orang Indonesia berpikiran terbuka, ramah, kompatible di segala jenis kalangan, etnis serta tempat sesuai dengan pemrograman JAVA. :)

Lalu, bagaimana dengan tanggapan Orang Indonesia (OI) sendiri mengenai si Legit ini?, tentu saja sangat menarik. Kopi menjadi  semacam minuman wajib dan komoditas paling laris abad ini, selain karena nikmat dan bisa disandingkan dengan berbagai penganan masyarakat setempat, harganya juga bukan cuma terjangkau tapi memang murah meriah. Banyak dari kalangan Artis papan atas sendiri seperti Bang Iwan Fals yang sampai menjadi Brand Ambassador nya Prodak TOP KOPI.

Anemo Masyarakat terhadap kopi

                Seperti yang saya sendiri rasakan disetiap kunjungan ke tempat apapun seperti cafe’, warung makan sampai ketika bertamu kerumah penduduk, selalu yang paling utama disediakan adalah kopi, ini saya rasakan dikota Malang, Surabaya, Lamongan, dan kadang jika bertandang ke Tuban, Pekalongan atau Semarang dan mungkin kota lain sama juga semaraknya apalagi diwaktu malam hari, bahkan sampai mem- beludak dipinggir jalan saking larisnya, selain faktor kumpul-kumpul bareng alias kongkow alias nongkrong yang digemari warga banyak juga dari pihak Warkop yang menyediakan fasilitas mirip Hotel bintang tiga karena dilengkapi dengan Hotspot/layanan WiFi jaringan Internet yang bikin tambah betah.
                Kegemaran saya sendiri terhadap kopi juga cukup mengesankan, berbagai aktivitas yang saya lakukan selalu tidak jauh dari kopi mulai dari nonton TV, jagongan dengan ditemani rokok bersama teman teman dan juga aktivitas ketika didepan PC termasuk ketika menulis artikel ini :)

 




Kopi sebagai Identitas


                Banyak tanggapan masa kini bahwa kopi tidak selalu identik dengan kaum Pria, banyak juga dari kaum perempuan yang suka dengan kopi. Bahkan Putri Kopi Indonesia Laskary Andaly Metal Biticaca (2011) sangat bersemangat dengan mengatakan kalau “kualitas kopi Indonesia sangat tinggi di Dunia”.





Selamat Pagi dan Selamat Menikmati Kopi Selalu.